logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บPembukaan Sekolah Masih...
Iklan

Pembukaan Sekolah Masih Berisiko Tinggi

Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan signifikan. Sekolah diharapkan tidak gegabah membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Dc93RzlqoFrIFUcL9UV1pGnCXC4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Ff080048a-9844-4a1d-a227-76f13793ddaf_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Maulana Bahar (7) menyantap sarapan di sela-sela kegiatan mengerjakan tugas sekolah di bawah Tugu Lilin, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (5/8/2020). Ia belajar di tempat tersebut agar dapat terus diawasi dan dibimbing oleh Priyo Handoko (41), ayahnya, yang bekerja membantu menyeberangkan warga di Jalan Raya Solo-Semarang di dekat tugu tersebut. Pandemi membuat para orangtua jeli membagi waktu antara bekerja sembari mendidik anak mereka.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Dengan belum adanya indikasi wabah terkendali, pembukaan kembali sekolah berisiko memicu ledakan kasus Covid-19. Penerapan zonasi juga tidak akan efektif karena tidak didukung data kecukupan jumlah tes dan pelacakan kontak.

โ€Sekolah bisa dibuka jika wabah sudah terkendali dan tidak ada lagi penularan di komunitas, dan itu harus didukung dengan bukti kecukupan tes di wilayah itu. Jika tidak, risikonya sangat besar,โ€ kata Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University, Australia, Rabu (5/8/2020).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan