logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPandemi Menghambat Eliminasi...
Iklan

Pandemi Menghambat Eliminasi Hepatitis

Hepatitis B dan C masih menjadi ancaman kesehatan yang serius di Indonesia. Apalagi, di tengah situasi pandemi Covid-19, deteksi dini dan pengobatan penyakit tersebut terkendala.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/go0_ObGujMMYJM_caJ58hVKD8K4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F07a4328b-829d-453c-8032-5dae97e7b3b2_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Puskesmas Cinere melakukan pengecekan dan investigasi lapangan terkait laporan penyakit hepatitis A yang menyerang warga di RT 001 dan RT 002 RW 1, Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019). Sebanyak 12 warga setempat diduga terjangkit penyakit hepatitis A dalam sepekan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Meluasnya pandemi Covid-19 dikhawatirkan menghambat upaya eliminasi hepatitis di dunia, termasuk di Indonesia, karena terjadi penurunan pemeriksaan dini ibu hamil dan pengobatannya. Padahal, hepatitis B dan C masih jadi ancaman global yang masing-masing menewaskan 900.000 orang dan 399.000 orang tiap tahun.

”Pandemi ini memengaruhi pengendalian dan pencegahan hepatitis. Ini terlihat dari penurunan cakupan pelayanan hepatitis B dan C, baik kegiatan deteksi dini maupun pengobatannya,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto dalam diskusi daring memperingati Hari Hepatitis Dunia Ke-11 di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan