logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiDeteksi Dini dan Cegah...
Iklan

Deteksi Dini dan Cegah Penularan Hepatitis

Hepatitis masih menjadi ancaman kesehatan yang serius di Indonesia. Jika tidak segera dideteksi, penyakit infeksi tersebut bisa berlangsung menahun dan menjadi sirosis, bahkan kanker hati.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oETJ5gCciBT5uMHx1O_W8M1Y_u0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fb36cd959-68ab-4085-a844-6e8299b122b5_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Para petugas dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Puskesmas Cinere melakukan pengecekan dan investigasi lapangan terkait laporan penyakit hepatitis A yang menyerang warga di RT 001 dan RT 002 RW 001, Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019). Sebanyak 12 warga setempat diduga terjangkit penyakit hepatitis A dalam sepekan. Petugas mengambil sampel darah pasien yang rawat jalan dan warga yang terindikasi mengidap hepatitis A.

JAKARTA, KOMPAS — Hepatitis, terutama hepatitis B, menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Penyakit ini menginfeksi 18 juta penduduk dan menjadi sumber utama kanker hati. Dengan deteksi dini yang baik dan pencegahan melalui imunisasi, penularan penyakit ini seharusnya bisa diatasi.

”Virus hepatitis ada banyak ragam, yaitu A, B, C, D, dan E. Tiga jenis paling berpengaruh secara morbiditas, mortalitas, dan ekonomi ialah hepatitis A, B, dan C. Di Indonesia, paling banyak infeksinya ialah hepatitis B,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu dalam diskusi daring yang diadakan Kalbe Farma dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia, Senin (27/7/2020), di Jakarta.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan