logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บKekeringan di Selatan Ekuator,...
Iklan

Kekeringan di Selatan Ekuator, Wilayah Lainnya Terancam Banjir

Badan Meteorologi dan Geofisika memprediksi hujan lebat masih berpeluang melanda di zona ekuator dan di wilayah sebelah utara ekuator. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aK8ePnlibBODtYhlnD3kgz3dA8M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F30c9b5c0-7186-4f01-be43-d5750172c478_jpg-1.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Memakai sampan, warga menyelamatkan barang dari tempat tinggal yang terendam banjir di Desa Laloika, Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (13/7/2020). Banjir terus meluas dan telah merendam 46 desa di wilayah ini.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan berisiko kekeringan, potensi hujan lebat masih berpeluang terjadi di wilayah lainnya. Jika kemarau mayoritas terjadi di wilayah Indonesia di sebelah selatan ekuator, hujan lebat tersebut berpeluang melanda di zona ekuator dan sebelah utaranya.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Senin (20/7/2020), mengatakan, sejumlah wilayah mengalami ancaman kekeringan, sementara hujan ekstrem hingga memicu banjir terjadi di beberapa wilayah lainnya. โ€Wilayah Indonesia bagian tengah mulai dari Sulawesi Tengah, Maluku, hingga Papua bagian utara berpotensi mendapatkan curah hujan relatif tinggi dalam dua dasarian (20 hari) ke depan,โ€ kata  Dwikorita.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan