logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บSudahi Eksploitasi Gambut
Iklan

Sudahi Eksploitasi Gambut

Lumbung pangan di Kalimantan Tengah agar tak menimbulkan pekerjaan rumah baru yang membebani bangsa. Kehati-hatian dan keterbukaan akan proyek ini bisa memitigasi risiko-risiko lingkungan.

Oleh
Ichwan Susanto
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RHs9K_qZhvRVqgykusyTepfgybQ=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F2019%2F09%2Fc1%2Fc22%2F20190903IDO_Karhutla5JPG%2F20190903IDO_Karhutla5SILO.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Dengan peralatan seadanya, warga di Jalan Tampung Penyang 4, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berusaha memadamkan api yang kian dekat dengan permukiman mereka, Selasa (3/9/2019). Meskipun demikian, kebakaran tersebut dipicu oleh api dari lahan gambut yang masih terbakar di lokasi-lokasi yang lama.

Banyak pihak terkejut ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keputusan pemerintah untuk membuka lahan gambut di eks proyek Pengembangan Lahan Gambut Satu Juta Hektar di Kalimantan Tengah untuk menjaga suplai pangan dalam mengantisipasi dampak pandemi Covid-19, 28 April 2020.  Mereka kemudian mengaitkannya dengan pengalaman pahit masa lalu ketika megaproyek ini  dimulai pada 1995.

Pembukaan lahan gambut besar-besaran dengan cara membuat kanal-kanal raksasa yang menguras air dan tentu saja anggaran negara kini masih menjadi pekerjaan rumah. Setiap tahun terjadi  kebakaran lahan yang asapnya menyiksa warga setempat.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan