logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Berisiko Penularan, Jaga Jarak...
Iklan

Berisiko Penularan, Jaga Jarak Pengunjung dengan Satwa

Operasional pariwisata alam secara bertahap akan dibuka. Agar mengurangi risiko penularan, protokol kesehatan dan jaga jarak tidak hanya perlu diterapkan antarpengunjung, tetapi juga dengan satwa.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1orM8TE9_Lpa-cGG_HCaiSdqmPo=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fc916c1a2-2c57-49c0-9133-b4e9aa995fb3_jpg.jpg
Kompas

Wisatawan menikmati matahari terbit dari atas bukit cinta Bromo di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (16/6/2018). Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang terletak di tiga kabupaten di Jawa Timur tersebut menjadi primadona warga mengisi liburan Lebaran.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memutuskan membuka kembali lokasi pariwisata alam pada daerah dengan zona hijau dan kuning secara bertahap selama masa pandemi Covid-19. Agar mengurangi risiko penularan, protokol kesehatan dan jaga jarak tidak hanya perlu diterapkan antarpengunjung, tetapi juga dengan satwa.

Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, pariwisata alam terutama wisata luar ruang memang memiliki risiko kecil terhadap penularan Covid-19. Namun, dalam perjalanan menuju daerah wisata tersebut rentan terjadi penularan seperti di  transportasi publik.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan