logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊIlmuwan dan Kekuasaan
Iklan

Ilmuwan dan Kekuasaan

Dalam struktur kekuasaan yang antisains, ilmu pengetahuan hanya menjadi aksesori politik. Hal itu mengakibatkan banyak intelektual di lingkungan birokrasi berakrobat membela kekuasaan meski itu mengingkari sains.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fVp7xsUwhy2RMbbwYj8jzQwYb9o=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200327_172924_1586427423.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Ahmad Arif, wartawan Kompas

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikenal sebagai sosok antisains dan kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, termasuk dalam menyikapi pandemi Covid-19. Mulai dari teori konspirasi bahwa virus korona pemicu penyakit ini buatan laboratorium di Wuhan, China, hingga mengusulkan pemberian disinfektan pada pasien Covid-19, jadi contoh pernyataan Trump.

Namun, Amerika Serikat (AS) juga memiliki Anthony Fauci, sosok ilmuwan yang dengan berani melawan presidennya. Dengan data dan fakta sains yang kukuh, Fauci menyanggah teori konspirasi Trump dan berbagai pernyataan lainnya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan