logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKematian Akibat Covid-19 Bisa ...
Iklan

Kematian Akibat Covid-19 Bisa Jauh Lebih Tinggi

Organisasi Kesehatan Dunia memperbarui pedoman, bahwa orang yang meninggal dengan gejala klinis diduga Covid-19 termasuk korban  pandemi ini. Dengan acuan ini, jumlah korban tiga kali lipat daripada data resmi.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sz3j08CmfUyZASlsv9mLYn1tBq4=/1024x736/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F0553d146-7d78-493d-823d-e958c3c332a2_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Tenaga medis mengenakan APD lengkap sesuai standar protokol penanganan Covid-19 saat melayani pasien di Puskemas Larangan Utara, Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/4/2020). Puskesmas tersebut memindahkan layanan pemeriksaan bagi pasien yang memiliki gejala flu dan demam ke bagian luar gedung guna mengantisipasi penyebaran virus korona baru. Puskemas ini juga memberikan layanan konsultasi kesehatan berbasis online guna mengurangi kontak langsung dengan pasien.

JAKARTA, KOMPAS—Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah memperbarui pedoman, bahwa orang yang meninggal dengan gejala klinis diduga terkena Covid-19 seharusnya dimasukkan sebagai korban  pandemi ini. Mengacu pada pedoman ini, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia lebih banyak tiga kali lipat dari angka yang dirilis pemerintah.

Pada 11 April 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui pedoman untuk melaporkan kematian Covid-19. Disebutkan dalam laman resmi organisasi ini, kematian Covid-19 didefinisikan sebagai kematian yang secara klinis diduga disebabkan penyakit ini atau yang telah dikonfirmasi, kecuali ada penyebab kematian lain yang jelas tidak dapat dikaitkan dengan Covid-19, misalnya karena benturan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan