logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊBelum Ada Bukti Cuaca Panas...
Iklan

Belum Ada Bukti Cuaca Panas Matikan Virus Korona

Musim panas ditunggu dengan harapan pandemi Covid-19 berakhir. Riset menunjukkan, virus penyebab SARS mati pada suhu 56 derajat celsius. Tapi suhu udara tak akan setinggi itu.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xySDndhlzArFkvfEZ7QLqe27Ulo=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200404AFP-China-korona4_1585991147.jpg
AFP/LEO RAMIREZ

Bendera nasional berkibar setengah tiang di Lapangan Tiananmen selama keheningan tiga menit  di Beijing, China, 4 April 2020. Hal itu sebagai tanda duka dan untuk mengingat mereka yang meninggal dalam wabah Covid-19 di negara terpadat di dunia itu.

Dunia harap-harap cemas. Menantikan datangnya musim panas di belahan bumi utara dan musim kemarau di khatulistiwa. Banyak pihak berharap suhu panas bakal menonaktifkan virus SARS-CoV-2. Dengan demikian, pandemi Covid-19 bisa segera berhenti.

Harapan itu didasarkan antara lain pada penelitian Qasim Bukhari dan Yusuf Jameel dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) yang dipublikasikan di jurnal SSRN, 27 Maret 2020. Mereka menganalisis pola cuaca wilayah yang terdampak virus SARS-CoV-2 sampai 22 Maret 2020.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan