logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiDarurat Keamanan Pekerja Medis
Iklan

Darurat Keamanan Pekerja Medis

Minimnya alat pelindung diri dan protokol penanganan Covid-19 yang tidak jelas sangat membahayakan tenaga medis. Beberapa dokter yang menangani pasien Covid-19 turut menjadi korban.

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i0rVAWyLAptz_lf8GYFSDNyR4js=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FITALY-HEALTH-VIRUS_88286414_1584721708.jpg
AFP/ANDREAS SOLARO

Petugas medis dengan berpakaian khusus membawa pasien berstatus dalam perawatan intensif ke rumah sakit Columbus Covid 2 yang baru dibangun untuk menanggulangi wabah Covid-19 di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, 16 Maret 2020.

JAKARTA, KOMPAS — Keterlambatan deteksi dan minimnya persiapan, termasuk keterbatasan alat pengaman, membuat banyak tenaga medis menjadi korban Covid-19. Untuk mengantisipasi terus bertambahnya pasien, terutama di daerah, pusat kesehatan masyarakat diharapkan menjadi benteng terdepan, yaitu membekali tenaga medis dengan perlengkapan keamanan memadai.

”Kematian dokter, sebagian dokter spesialis, ini merupakan pukulan berat. Di satu sisi, kami tahu ini tugas kami di garda depan, tetapi tolong bekali kami dengan perlindungan. Tidak mungkin kami menghadapi virus korona ini dengan mantel hujan. Kalau tidak ini seperti bunuh diri,” kata Tri Maharani, dokter spesialis emergensi, pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (Perdamsi), yang dihubungi Minggu (22/3/2020).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan