logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPanik Menghadapi Korona
Iklan

Panik Menghadapi Korona

Panik merupakan alarm tubuh saat manusia menghadapi ketidakpastian. Meski wajar, kepanikan yang terjadi massal bisa menimbulkan kekacauan sosial.

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-AKGSOxoHaqaXY4Lt69j9JvOcUA=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F729dd5a3-a805-4a20-ae5e-b43b7455ec89_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Penjualan masker medis non operasi pasar juga berlangsung di los toko Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (6/3/2020). Operasi pasar tersebut menjual masker seharga Rp 125.000 per boks isi 50 masker atau Rp 2.500 per masker. Pembelian dibatasi satu boks per orang dengan ketentuan membawa KTP saat membeli. PD Pasar Jaya menyiapkan satu juta lembar masker untuk operasi pasar tersebut yang bekerja sama dengan Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka.

Saat Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Indonesia positif mengidap Covid-19, Senin (2/3/2020), kepanikan melanda warga. Tak hanya saling mengingatkan penularan dan dampak penyakit itu, sejumlah barang pun diburu terutama masker,  antiseptik pembersih tangan, dan kebutuhan pokok di sejumlah pasar swalayan.

Di angkutan umum dan ruang publik, warga ramai-ramai memakai masker. Meski orang sehat tidak disarankan memakai masker, kekhawatiran terjangkiti penyakit menular itu membuat mereka waspada. Hingga Selasa (10/3/2020), sudah ada 27 orang penderita Covid-19 di Indonesia.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan