logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiEmisi Perusak Ozon Masih Terus...
Iklan

Emisi Perusak Ozon Masih Terus Meningkat

Konsentrasi emisi gas HFC-23 di atmosfer terus meningkat. Klaim China dan India, penghasil terbesar gas HFC-23, bahwa mereka telah menurunkan penggunaan gas tersebut ternyata tak terbukti. Perlu ada upaya global.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vX7zHU0Rjr_qWV9ko_Nw7oh9ijo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181108_PELATIHAN-TENAGA-KERJA_C_web_1541685750.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Peserta mengikuti pelatihan untuk Jurusan Teknik Pendingin di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018). Emisi gas yang digunakan sebagai bahan kimia pendingin dalam lemari pendingin menyebabkan kerusakan ozon.

Sekelompok ilmuwan terkejut setelah hasil penelitian mereka mementahkan hipotesis awal. Mereka memperkirakan emisi gas penyebab kerusakan ozon di lapisan udara Bumi bakal menurun drastis mengingat China dan India sebagai penghasil terbesar gas hidrofluorokarbon-23 (HFC-23) mengklaim telah menurunkan penggunaan gas yang digunakan sebagai bahan kimia pendingin dalam lemari pendingin, penyejuk udara, bahan pembuatan busa, dan pemadam api.

Dalam jurnal Nature Communications, penelitian berjudul ”Increase in Global Emissions of HFC-23 Despite Near-Total Expected Reductions”, 21 Januari 2020, menunjukkan konsentrasi gas pengganti hidrokhlorofluorokarbon-22 (HCFC-22) tersebut ternyata masih meningkat. Kondisi ini mengkhawatirkan dan menimbulkan tanda tanya serta pentingnya dunia global mencari penyebabnya.

Editor:
yovitaarika
Bagikan