Menanti Hasil Gurih Macadamia Toba
Di sekitar Toba, masyarakat antusias menanam macadamia karena iming-iming manfaat ekonominya yang tinggi. Penanaman macadamia juga membangkitkan kembali daya tarik Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia.
Wilmar Eliaser Simandjorang (65) bersemangat menuruni lereng gembur di ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut, di Gunung Pusuk Buhit. βAduh sayang, maafkan tiga bulan tidak tengok dirimu,β ucapnya kepada tanaman macadamia sambil mencabuti tanaman semak liar yang tumbuh di sekeliling tanaman tersebut. Tanaman setinggi pinggang ini ditanam Wilmar tiga tahun lalu, memelopori penanaman tanaman kacang termahal tersebut di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.
Tiga tahun lalu, Wilmar mengajukan diri sebagai relawan untuk menjajal tanaman macadamia yang saat itu dipersiapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai kartu truf mengatasi lambannya pemulihan lahan kritis di sekitar danau vulkanologi terdalam di dunia itu. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan terdapat lahan kritis seluas 217.811 hektar lahan kritis pada daerah tangkapan air Danau Toba.