logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊAntisipasi Bahaya Musim...
Iklan

Antisipasi Bahaya Musim Kemarau 2020 sejak Dini

Kunci menghadapi kebakaran hutan dan lahan adalah pencegahan. Selain memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak membakar, fungsi lahan gambut juga harus dikembalikan menjadi basah, berair, dan rawa.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-db8u1us6Oq4UA4A7nqjIFS26Q8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Ff67f564f-6aca-4ef1-8e01-3d336bc117c8_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Asap membubung dari lereng Gunung Ciremai di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (28/10/2019) sore. Kebakaran hutan dan lahan di gunung tertinggi di Jabar itu mencapai sekitar 700 hektar sejak Agustus hingga kini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tidak hanya mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologis, semua pihak juga diminta memanfaatkan musim hujan untuk persiapan musim kemarau tahun 2020. Meski kemarau tahun depan diprediksi normal, upaya mitigasi bencana kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan perlu dipersiapkan sejak dini.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (30/12/2019), di Jakarta, merekomendasikan agar semua pihak memanfaatkan musim hujan untuk meminimalkan dampak kemarau 2020. Ia mengimbau agar kapasitas embung, waduk, kolam retensi, atau sistem polder untuk penyimpanan cadangan air dimaksimalkan.

Editor:
hamzirwan
Bagikan