logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊBumi Tenang, Cuaca Bergolak
Iklan

Bumi Tenang, Cuaca Bergolak

Sebanyak 11.573 gempa bumi terekam di Indonesia tahun 2019 meski bencana geologi sebesar tahun sebelumnya. Korban jiwa, kehancuran, dan kerugian ekonomi lebih banyak disumbangkan bencana hidrometeorologi.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mT64YxEVY8KYRwM59wNYl2WlTMk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F01451fff-bf8e-4d41-b293-a0b73982d628_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Genangan air hujan di Jalan MT Haryono, kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (23/12/2019). Sebaran curah hujan di Jabodetabek masih kisaran sedang (20-50 mm per hari) hingga lebat (50-100 mm per hari). BMKG memprediksi puncak musim hujan untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi terjadi pada Februari-Maret 2020. Publik diimbau mengantisipasi curah hujan harian, yang bisa jadi berupa hujan singkat dalam hitungan satu-dua jam tetapi berintensitas lebat, atau disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung.KOMPAS/AGUS SUSANTO 23-12-2019

Sebanyak 11.573 gempa bumi terekam di Indonesia dalam sepanjang 2019, sekalipun demikian tak terjadi bencana geologi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Korban jiwa, kehancuran, dan kerugian ekonomi lebih banyak disumbangkan oleh bencana hidrometerologi.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, dari belasan ribu gempa bumi yang terjadi di Indonesia pada tahun ini, hanya 1.107 yang dirasakan. Sebanyak 344 gempa itu berkekuatan di atas M 5, dan 17 di antaranya menimbulkan kerusakan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan