logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMikroplastik Styrofoam...
Iklan

Mikroplastik Styrofoam Dominasi Teluk Banten

Sampah plastik ukuran mikro jenis styforoam mendominasi temuan riset di Teluk Banten. Itu bisa menguatkan justifikasi ilmiah para pengambil keputusan untuk membatasi pemakaian sampah plastik sekali pakai.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HWCbEvXA61PhaDdKzZrw0xkKFHU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F45b8327b-2d03-4f22-8bbd-13aaf9ab7ef3_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sampah memenuhi permukaan Kali Dadap, Kelurahan Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, Senin (9/12/2019). Keberadaan sampah tersebut selain menyebabkan sumber penyakit juga menjadi penghambat aliran air ke laut.

JAKARTA, KOMPAS – Sampah plastik berukuran mikro jenis styforoam atau polystyrene mendominasi temuan penelitian terbaru di Teluk Banten. Temuan itu hampir serupa dengan publikasi riset sebelumnya yang menjumpai dominasi plastik jenis styrofoam pada sembilan sungai yang mengalir di Teluk Jakarta.

Hasil kajian ilmiah ini diharapkan menguatkan justifikasi ilmiah para pengambil keputusan untuk tak ragu membatasi penggunaan sampah plastik sekali pakai, khususnya styrofoam. Pengurangan sampah melalui regulasi pembatasan jadi kebutuhan mengingat sampah jenis ini tak memiliki nilai ekonomi di masyarakat yang sebagian di antaranya akan berakhir di sungai dan laut, alih-alih di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan