logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊBerpotensi Simpan dan Serap...
Iklan

Berpotensi Simpan dan Serap Karbon, Luas Lamun Terus Menyusut

Oleh
Ichwan Susanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sbFvoZtTCE7vFRG9D71J1DF1Wvg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FIMG_6097_1538397869.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Ekosistem lamun di sekitar pulau di Teluk Cenderawasih, Papua, pada 11 Agustus 2017. Lamun ini memiliki keunikan dari dalam substrat muncul gelembung-gelembung udara yang bersuhu hangat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Luas lamun di perairan Indonesia terus menyusut karena berbagai kerusakan dan pencemaran yang melanda pesisir. Lamun yang telah lama dikenal sebagai tempat pembesaran berbagai ikan komersial dan habitat dugong kini diketahui sebagai ekosistem penyimpan cadangan karbon dan penyerap karbon yang penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Pada tahun 1994, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mencatat prediksi luas ekosistem lamun mencapai 3 juta hektar. Namun, kini potensi luasan hanya sebesar 800.000 ha-1,8 juta ha dengan laju kerusakan 2-5 persen setiap tahun. Dalam laporan Status Padang Lamun Indonesia 2018, dengan menggunakan data pengukuran tahun 2017, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI memverifikasi luas lamun sekitar 293.464 ha.

Editor:
Bagikan