Pusat Koordinasi di Tahap Akhir

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Para pembicara mengikuti regional round table meeting and consultation yang diselenggarakan Regional Fire Management Resource Center South East Asia (RFMRC-SEA) Institut Pertanian Bogor, Rabu (6/6/2018), di Jakarta. Dari kiri ke kanan Lailan Syaufina (IPB), Lindon Pronto (Global Fire Monitoring Center), Ahmad A Nuruddin (Univerisity Putra Malaysia), Prayoonyong Nhuchaiya (Departement Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar Thailand), Veerachai Tanpipat (Wiladland Fire Special Research Unit Thailand), Kobsak Wanthongchai (Kasetsart University), Nguyen Thi Thuy (Vietnamese Academy of Forest Science), Mardiah Hayati (ASEAN Secretariat), Bambang Hero Saharjo (IPB), dan Johann G Goldamer (Direktur Eksekutif Global Fire Monitoring Center).

JAKARTA, KOMPAS — Rencana pembentukan ASEAN Coordinating Center for Transboundary Haze Pollution Control di Jakarta telah mendekati tahap akhir. Dalam pertemuan lanjutan beberapa bulan mendatang diharapkan negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati mekanisme dan aturan main organisasi tersebut.

Kelembagaan di tingkat regional ini diharapkan menjadi wadah untuk saling bertukar informasi dan solusi terkait kebakaran hutan dan lahan yang dialami negara-negara anggota. Ini karena hampir seluruh negara anggota ASEAN – kecuali Singapura – mengalami permasalahan kebakaran hutan dan lahan.