Iklan
Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Ambang Batas Hujan
JAKARTA, KOMPAS β Peneliti Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan sistem peringatan dini (EWS) bencana tanah longsor berdasarkan ambang batas hujan yang dinamai Sipendil. Sipendil telah dipasang di lebih dari 40 titik di daerah Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara yang masuk ke dalam wilayah rawan longsor.
Sistem yang dikembangkan oleh dosen Departemen Geografi Lingkungan Nugroho Christanto dan M Anggri Setiawan, bersama dengan Sulkhan Nurrohman, alumnus Fakultas Geografi UGM, ini sederhana dan mudah dioperasikan. Alat ini dikembangkan menggunakan komponen sederhana yang mudah diperoleh di toko elektronik dan bahan bangunan.