logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMereka yang Merawat dan yang...
Iklan

Mereka yang Merawat dan yang Kembali

Oleh
Dwi Bayu Radius/Ahmad Arif/Brigitta Isworo L
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/l2dnB4DjGAXHNgqUOjkNt1kHOCU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180301_BADUY_A_web.jpg
Kompas/Dwi Bayu Radius

Asep Hidayat (23) mengamati padi huma yang mulai berbulir di tanah ulayat suku Baduy di Kampung Cicakal Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (20/2). Suku Baduy mampu mencegah alih fungsi lahan pertanian dan menjaga ketahanan pangan dengan menerapkan adat istiadatnya.

Hampir di seluruh wilayah Indonesia, warga memakan nasi sebagai makanan pokok. Tak lagi kita dengar pangan olahan berbahan dasar ubi-ubian atau sagu. Kabar impor beras pun selalu menjadi isu krusial. Soal pangan, Indonesia seakan terbelenggu oleh ketergantungan pada beras, kehilangan kemandirian akan pangan. Padahal, nenek moyang kita tidak makan beras. Beras pada mulanya datang dari India.

Kini, kesadaran akan kemandirian pangan sebagai salah satu perwujudan ketahanan pangan semakin tumbuh subur pada beberapa komunitas dan beberapa daerah. Di sisi lain, sebagian masyarakat adat dengan sadar dan penuh ketekunan merawat warisan nenek moyang mereka. Salah satunya adalah masyarakat adat Baduy.

Editor:
Bagikan