logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKomitmen dalam Pengendalian...
Iklan

Komitmen dalam Pengendalian Kurang Optimal

Oleh
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EC_uzkaPij9B2L274oOQXVFbTlw=/1024x577/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2FWhatsApp-Image-2018-02-27-at-17.28.49.jpeg
Deonisia Arlinta untuk Kompas

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek memberikan keterangan kepada pers seuasi menjadi pembicara inti dalam Simposium Nasional bertema "More Protection, Less Antimicrobial” di Jakarta, Selasa (27/2).

JAKARTA, KOMPAS— Komitmen untuk mengendalikan resistensi antimikroba atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik dinilai kurang optimal. Padahal, jika tidak dikendalikan, resistensi ini dapat mengancam kesehatan masyarakat luas di masa depan.

Kurangnya pengendalian resistensi selama ini terlihat dari peningkatan prevalensi resistensi antibiotik  (AMR) jenis extended spectrum beta lactamase (ESBL) di Indonesia. Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) mencatat, pada 2013 prevalensi resistensi antibiotik ESBL sebesar 40 persen. Jumlah tersebut meningkat pada 2016 yang mencapai 60 persen.

Editor:
Bagikan