logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊIndonesia Terus Kaji...
Iklan

Indonesia Terus Kaji Pengadopsian Sistem Jepang

Oleh
amanda putri nugrahanti
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MpyDpuqYJb2ng2KTo7e2FdQBx6o=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F09%2F20170912UTId.jpg
KOMPAS/AMANDA PUTRI NUGRAHANTI

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris (paling kanan) dan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Sigit Priohutomo (kemeja kuning) bertemu dengan Presiden Sharoushi Federation Kenzo Onishi (paling kiri) di Tokyo, Jepang, Senin (11/9). Sharoushi merupakan ujung tombak sistem jaminan sosial di Jepang, yang langsung berhadapan dengan warga negara, memberi layanan konsultasi dan administrasi.

TOKYO, KOMPAS β€” Indonesia, melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, mengkaji pengadopsian sistem jaminan sosial yang berjalan di Jepang. Bentuk pelibatan warga untuk penerapan jaminan sosial dinilai lebih efektif dan efisien, tetapi tak semua bisa diterapkan utuh di Indonesia.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) sejak 2016 dalam membentuk agen yang menyentuh langsung peserta. Indonesia mengadopsi sistem jaminan sosial yang berjalan di Jepang sejak 1961.

Editor:
Bagikan