Banjir Pesisir
Waspada Banjir Rob dan Dampak Bibit Siklon
Fase bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut dan risiko banjir pesisir. Di sisi lain, kemunculan bibit siklon tropis di Samudra Hindia selatan bisa meningkatan ketinggian gelombang di selatan Jawa.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F25%2Fda126450-1248-4eac-bbeb-74fd43c0f070_jpg.jpg)
Mobil menerjang banjir rob di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Banjir rob yang terjadi sejak Senin (23/5/2022) itu menghambat aktivitas bongkar muat, naik dan turun penumpang, serta operasionalisasi pabrik-pabrik di kawasan tersebut.
JAKARTA, KOMPAS — Fase bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut dan risiko banjir pesisir. Di sisi lain, kemunculan bibit siklon tropis di Samudra Hindia selatan Jawa Timur bisa meningkatan ketinggian gelombang di wilayah pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat.
”Berdasarkan pantauan data water level (ketinggian air) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada 30 Mei-07 Juni 2022,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo, Senin (30/5/2022).