logo Kompas.id
Ilmiah PopulerMewaspadai ”Croup”,...
Iklan

Mewaspadai ”Croup”, Manifestasi Baru Omicron pada Anak

Lonjakan Omicron telah menyebabkan komplikasi Covid-19 pada anak kecil yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu ”croup” atau ”laringotrakeitis”, gangguan pernapasan karena virus. Kenali gejalanya untuk mencegah kefatalan.

Oleh
AHMAD ARIF
· 1 menit baca
Perawat menjaga bayi yang baru lahir di ruang bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Tambak, Jakarta, Senin (20/4/2020). Baik bayi maupun perawat mengenakan pelindung wajah (<i>face shield</i>). Kebijakan internal pemasangan pelindung wajah pada bayi yang baru lahir ini dilakukan untuk meminimalkan bayi terpapar virus korona baru melalui <i>droplet</i>.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Perawat menjaga bayi yang baru lahir di ruang bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Tambak, Jakarta, Senin (20/4/2020). Baik bayi maupun perawat mengenakan pelindung wajah (face shield). Kebijakan internal pemasangan pelindung wajah pada bayi yang baru lahir ini dilakukan untuk meminimalkan bayi terpapar virus korona baru melalui droplet.

Lonjakan Omicron telah menyebabkan komplikasi Covid-19 pada anak kecil yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu croup atau laringotrakeitis, gangguan pernapasan karena virus. Beberapa kasus ternyata sangat parah sehingga membutuhkan rawat inap dan dosis obat lebih banyak dibandingkan dengan croup yang disebabkan virus lain.

Gejala baru Omicron pada anak ini dilaporkan pertama kalinya dalam jurnal Pediatrics dari American Academy of Pediatrics pada 8 Maret 2022. Laporan yang ditulis dokter di Rumah Sakit Anak Boston, AS, ini didasarkan pada pengamatan terhadap 75 anak yang datang ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit dengan croup dan Covid-19 pada periode 1 Maret 2020 hingga 15 Januari 2022.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan