logo Kompas.id
β€Ί
Ilmiah Populerβ€ΊPunan Batu, Pemburu Terakhir...
Iklan

Punan Batu, Pemburu Terakhir Kalimantan yang Kian Terdesak

Sekitar 800 kilometer dari calon ibu kota baru, suku Punan Batu masih tinggal berpindah-pindah di hutan Bulungan. Namun, masa depan pemburu dan peramu terakhir Kalimantan itu terancam karena hutan yang menghilang.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Rombongan suku Punan Batu tengah berjalan menyusuri hutan di sekitar hulu Sungai Sajau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara,  Kamis (19/10/2018). Suku pemburu dan peramu ini terancam oleh perusakan hutan dan perkebunan sawit yang menggusur ruang hidup mereka.
Kompas/Ahmad Arif

Rombongan suku Punan Batu tengah berjalan menyusuri hutan di sekitar hulu Sungai Sajau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (19/10/2018). Suku pemburu dan peramu ini terancam oleh perusakan hutan dan perkebunan sawit yang menggusur ruang hidup mereka.

Ketika Presiden Joko Widodo berkemah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sekitar 800 kilometer dari sana ada populasi Punan Batu yang masih tinggal di hutan Bulungan. Untuk pertama kalinya, keberadaan pemburu terakhir Kalimantan ini dipublikasikan di jurnal ilmiah. Namun, komunitas ini terancam tidak bertahan lama lagi jika hutan terus menyusut.

Selama ini, keberadaan Punan Batu yang masih hidup berpindah-pindah di dalam hutan Kalimantan seolah hanya mitos. Bahkan, eksistensi populasi ini juga belum diakui negara. Nama Punan Batu pun tidak masuk dalam daftar Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kementerian Sosial.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan