logo Kompas.id
β€Ί
Ilmiah Populerβ€ΊPemasaran Susu Formula Dinilai...
Iklan

Pemasaran Susu Formula Dinilai Tidak Etis dan Melibatkan Tenaga Kesehatan

WHO dan Unicef melaporkan banyaknya praktik buruk pemasaran susu formula yang melanggar standar internasional sehingga menghambat pemberian air susu ibu eksklusif. Sebagian praktik ini juga melibatkan tenaga kesehatan.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Ilustrasi. Sejumlah ibu menyusui bayinya secara serentak pada peringatan Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), di Jakarta, Rabu (3/8/2016).
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ilustrasi. Sejumlah ibu menyusui bayinya secara serentak pada peringatan Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), di Jakarta, Rabu (3/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS β€” Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) melaporkan banyaknya praktik buruk pemasaran susu formula yang melanggar standar internasional sehingga menghambat pemberian air susu ibu eksklusif. Praktik ini sering kali melibatkan tenaga kesehatan yang sebelumnya mendapat hadiah dan berbagai manfaat lain dari perusahaan.

Laporan yang didasarkan pada wawancara dengan orangtua, perempuan hamil, dan petugas kesehatan di delapan negara ini dirilis WHO dan Unicef pada Rabu (23/2/2022) siang waktu Geneva, Swiss. Laporan ini menyoroti bagaimana pemasaran susu formula memengaruhi keputusan seseorang tentang pemberian susu yang sebagian besar melanggar standar internasional terkait praktik pemberian makan bayi.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan