logo Kompas.id
β€Ί
Ilmiah Populerβ€ΊBakteri Ubah Karbon Dioksida...
Iklan

Bakteri Ubah Karbon Dioksida Jadi Bahan Kimia Berharga

Proses fermentasi gas baru ini tidak hanya menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer, tetapi juga menghindari penggunaan bahan bakar fosil, yang biasanya diperlukan untuk menghasilkan aseton dan IPA.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
Warga beraktivitas di tengah kepungan asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi dan semakin meluas di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (16/9/2019). Asap kebakaran ini mengandung
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Warga beraktivitas di tengah kepungan asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi dan semakin meluas di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (16/9/2019). Asap kebakaran ini mengandung

Konsentrasi karbon dioksida, terutama emisi gas rumah kaca, saat ini menempatkan Bumi pada ambang krisis iklim. Upaya menjaga agar konsentrasi tak meningkat signifikan melalui perlindungan gambut dan mangrove serta mengurangi emisi transportasi/industri sepertinya tak cukup mengerem krisis iklim. Pun melalui penanaman atau restorasi dan rehabilitasi hutan tropis dan ekosistem penting lain untuk menyerap emisi berlebihan dari aktivitas manusia, hal itu tak sepadan dengan pelepasannya.

Kabar baik dari para insinyur memberi secercah harapan untuk meningkatkan penyerapan karbon dioksida (CO2) tersebut. Proses ini memanfaatkan mikroorganisme bakteri sehingga berlangsung secara alami dan lebih ramah lingkungan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan