logo Kompas.id
β€Ί
Ilmiah Populerβ€ΊDaerah Bisa Lebih Berisiko,...
Iklan

Daerah Bisa Lebih Berisiko, Percepat Vaksinasi Masyarakat Adat

Daerah bisa lebih berisiko dengan meluasnya Omicron, terutama karena keterbatasan vaksinasi dan fasilitas kesehatan. Pemerintah diminta mempercepat vaksinasi, termasuk di masyarakat adat.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Petugas mengukur tekanan darah murid yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di SD Masjid Syuhada, Gondokusuman, Yogyakarta, Selasa (8/2/2022). Sekitar 250 murid sekolah itu mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada Selasa (8/2/2022).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas mengukur tekanan darah murid yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di SD Masjid Syuhada, Gondokusuman, Yogyakarta, Selasa (8/2/2022). Sekitar 250 murid sekolah itu mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada Selasa (8/2/2022).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kasus Covid-19 varian Omicron melonjak dan melampaui puncak kasus harian varian Delta. Meluasnya penyebaran Omicron yang sangat menular di daerah bisa berdampak besar karena ketimpangan cakupan vaksinasi dan keterbatasan fasilitas kesehatan. Pemerintah diminta mempercepat vaksinasi, termasuk di kalangan masyarakat adat yang cakupannya masih rendah.

Ketua Tanggap Darurat Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Annas Radin Syarif di Jakarta, Selasa (8/2/2022), mengkhawatirkan dampak meluasnya Omicron di masyarakat adat. ”Selama gelombang sebelumnya, dampak pandemi di masyarakat adat relatif kecil. Hal ini karena sebagian komunitas melakukan karantina mandiri sejak dini, dengan menutup pintu masuk,” katanya.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan