logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊLumba-lumba Bernapas dalam...
Iklan

Lumba-lumba Bernapas dalam Lautan Mikroplastik

Mikroplastik yang ditemukan dalam embusan napas lumba-lumba liar menjadi alarm tingginya cemaran plastik di lautan.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 0 menit baca
Paus pilot hasil buruan nelayan diikat di Pantai Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, 24 November 2023. Masyarakat Lamalera memiliki tradisi berburu paus, lumba-lumba, dan pari manta yang diwariskan turun-temurun.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Paus pilot hasil buruan nelayan diikat di Pantai Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, 24 November 2023. Masyarakat Lamalera memiliki tradisi berburu paus, lumba-lumba, dan pari manta yang diwariskan turun-temurun.

Potongan-potongan plastik kecil yang tersebar di seluruh planet ini telah mencemari manusia serta satwa liar melalui makanan dan minuman, bahkan juga lewat pernapasan. Riset terbaru menunjukkan, serat mikroplastik telah ditemukan dalam embusan napas lumba-lumba hidung botol liar. Hal ini menjadi penanda tingginya konsentrasi plastik di lautan.

Plastik telah menjadi kontaminan lingkungan yang ada di mana-mana, yang mengakibatkan paparan meluas di seluruh daratan dan laut. Di lingkungan, plastik dapat terurai menjadi partikel mikro, lebih kecil dari 5 milimeter, yang paparannya telah didokumentasikan dalam berbagai fauna liar maupun pada manusia.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan