logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBangun Rekam Jejak Guru Besar ...
Iklan

Bangun Rekam Jejak Guru Besar yang Berintegritas

Rekam jejak akademisi yang berintegritas penting dibangun, tidak sekadar mengejar publikasi ilmiah.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 0 menit baca
Rapat Terbuka Senat Universitas Surabaya untuk mengukuhkan enam guru besar pada Desember 2023 di Kampus Tenggilis, Jawa Timur.
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Rapat Terbuka Senat Universitas Surabaya untuk mengukuhkan enam guru besar pada Desember 2023 di Kampus Tenggilis, Jawa Timur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Publikasi ilmiah di jurnal bereputasi merupakan salah satu hal penting dalam membangun reputasi kepakaran atau kelimuaan bagi dosen dan guru besar ataupun institusi perguruan tinggi. Namun, dengan kecenderungan banyak akademisi di perguruan tinggi yang terjerat jurnal predator, evaluasi tentang kewajiban publikasi ilmiah perlu dikaji serius.

Berdasarkan riset para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tergabung di Marepus Corner, yakni Fachri Aidulsyah, Dwiyanti Kusumaningrum, Yulianda Nurul Aini, dan Mochamad Wahyu Ghani, guru besar di perguruan tinggi Indonesia banyak yang sengaja atau tidak sengaja menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal yang berpotensi atau secara sah masuk dalam kategori jurnal predator alias abal-abal. Sebanyak delapan dari 10 guru besar pernah menerbitkan publikasi di jurnal abal-abal sehingga kualitas kepakaran dan keilmuannya dipertanyakan.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan