logo Kompas.id
HumanioraPenggunaan Biomassa untuk...
Iklan

Penggunaan Biomassa untuk Energi Menambah Kehancuran Hutan Indonesia

Lebih dari 10 juta hektar hutan Indonesia terancam oleh pembakaran kayu untuk energi.

Oleh
AHMAD ARIF
· 1 menit baca
Pekerja menyiapkan mesin pencacah kayu menjadi <i>woodchip</i> di Beber, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (10/6/2024). Produksi biomassa <i>woodchip</i> dari tempat ini nantinya dipasok ke PLTU Jeranjang di Desa Taman Ayu, Gerung, Lombok Barat. Sejak akhir 2020, PLTU mulai mendorong penggunaan biomassa, seperti <i>woodchip</i>, sebagai substitusi batubara di PLTU Jeranjang.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pekerja menyiapkan mesin pencacah kayu menjadi woodchip di Beber, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (10/6/2024). Produksi biomassa woodchip dari tempat ini nantinya dipasok ke PLTU Jeranjang di Desa Taman Ayu, Gerung, Lombok Barat. Sejak akhir 2020, PLTU mulai mendorong penggunaan biomassa, seperti woodchip, sebagai substitusi batubara di PLTU Jeranjang.

JAKARTA, KOMPAS — Upaya Indonesia memasukkan pembakaran biomassa kayu ke dalam bauran energi telah mendorong penggundulan hutan; termasuk di habitat utama bagi spesies yang terancam punah, seperti orangutan. Peta dan analisis terbaru menunjukkan lebih dari 10 juta hektar hutan tropis di Indonesia atau setara dengan lebih dari delapan juta lapangan sepak bola terancam oleh pembakaran kayu untuk energi.

Laporan tentang ”Peringatan yang Tak Dihiraukan: Ancaman Biomassa Hutan terhadap Hutan Tropis di Indonesia dan Asia Tenggara” ini diluncurkan selama Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Kamis (10/10/2024). Laporan yang diterbitkan bersama oleh Earth Insight, Auriga Nusantara, Forest Watch Indonesia, Trend Asia, Solutions for Our Climate, dan Mighty Earth ini mendokumentasikan ancaman terhadap hutan tropis dari permintaan pelet dan serpihan kayu oleh pabrik kayu menjadi energi, khususnya di Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan