logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPalsi Serebral dan Kepedulian ...
Iklan

Palsi Serebral dan Kepedulian Kita

Lebih 17 juta anak dan 350 juta orang di dunia hidup dengan palsi serebral. Gangguan ini tidak bisa dicegah dan diobati.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Cica Marlisa menunjukkan keterampilan membuat lukisan dalam pameran bertajuk Selayang Pandang di Galeri Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2023). Pameran menampilkan 100 karya seni rupa dari 16 pelukis disabilitas fisik dan <i>cerebral palsy</i> binaan YPAC Jakarta.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Cica Marlisa menunjukkan keterampilan membuat lukisan dalam pameran bertajuk Selayang Pandang di Galeri Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2023). Pameran menampilkan 100 karya seni rupa dari 16 pelukis disabilitas fisik dan cerebral palsy binaan YPAC Jakarta.

Di seluruh dunia, sebanyak 2-3 bayi dari 1.000 kelahiran mengalami palsi serebral atau kelumpuhan otak. Gangguan seumur hidup ini sebagian besar tidak bisa dicegah dan juga tidak ada obatnya walau risikonya bisa dikurangi. Identifikasi dan intervensi sejak dini bisa meningkatkan kualitas hidup penderita, keluarga, hingga komunitas di sekitarnya.

Hari Palsi Serebral Sedunia 2024 jatuh pada Minggu (6/10/2024). Peringatan ini menjadi pengingat bahwa ada 17 juta anak dan 350 juta anggota keluarga dan pengasuh yang terdampak gangguan ini. Sifatnya yang tidak bisa dicegah dan tidak bisa diobati membuat kepedulian dan dukungan masyarakat dan negara penting untuk mereka yang hidup dengan palsi serebral.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan