Iklan
Sunat Perempuan, Menyakitkan dan Memicu Trauma Sepanjang Hayat
Sampai sekarang orang masih tabu membincang sunat perempuan. Padahal, praktik sunat meninggalkan trauma pada perempuan.
Praktik sunat perempuan meninggalkan trauma dan kenangan pahit bagi anak-anak perempuan yang menjalaninya. Trauma tersebut menyertai perempuan penyintas sepanjang hidupnya, sejak disunat hingga dewasa, berkeluarga, lanjut usia, bahkan hingga akhir hayatnya.
Kendati demikian, tidak banyak yang berani bersuara. Ada yang baru berani bersuara setelah usia lanjut. Selain secara budaya dianggap tabu membicarakan hal tersebut, praktik budaya yang melanggar hak asasi perempuan sampai kini sulit diputus rantai kekerasannya karena sudah berlangsung turun-temurun.