logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊCatatan Kritis Reforma Agraria...
Iklan

Catatan Kritis Reforma Agraria di Era Joko Widodo

Konflik agraria membara, guremisasi lahan petani semakin parah, dan impor pangan meningkat dalam satu dekade terakhir.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
<i>Long march</i> petani yang berunjuk rasa memperingati Hari Tani di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024). Mereka menyuarakan reforma agraria untuk kedaulatan pangan.
KOMPAS/ PRIYOMBODO

Long march petani yang berunjuk rasa memperingati Hari Tani di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024). Mereka menyuarakan reforma agraria untuk kedaulatan pangan.

Reforma agraria dan kedaulatan pangan telah menjadi dua program prioritas selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun, setelah satu dekade berkuasa, konflik agraria semakin membara, guremisasi lahan petani semakin parah, dan akhirnya meningkatkan impor pangan.

Reforma agraria menjadi program prioritas kelima dan kedaulatan pangan menjadi program prioritas ketujuh Nawacita dan program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dua prioritas ini kemudian dilanjutkan pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam Visi Indonesia Maju dan RPJMN 2020-2024.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan