logo Kompas.id
HumanioraSulitnya Mewujudkan ”Laudato...
Iklan

Sulitnya Mewujudkan ”Laudato Si” dalam Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus

Meskipun tak mudah, gagasan Paus Fransiskus dalam ”Laudato Si” perlu diterapkan lewat pengelolaan sampah di tiap acara.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 1 menit baca
Panitia mengangkut barang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (3/9/2024). Persiapan Stadion Utama GBK jelang misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus sudah hampir 100 persen. Sejumlah panitia juga telah melakukan gladi resik rangkaian misa yang akan digelar pada Kamis (5/9/2024).
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Panitia mengangkut barang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (3/9/2024). Persiapan Stadion Utama GBK jelang misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus sudah hampir 100 persen. Sejumlah panitia juga telah melakukan gladi resik rangkaian misa yang akan digelar pada Kamis (5/9/2024).

Sebanyak 86.000 orang yang mengikuti misa akbar bersama Paus Fransiskus, sosok yang menyerukan untuk menjaga lingkungan lewat ensiklik Laudato Si, tak boleh membawa makanan dan minuman ke area Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Aturan ini dapat menekan jumlah sampah atau sebaliknya?

Setelah melewati pemeriksaan, peserta misa akbar bersama Paus Fransiskus dapat membeli makanan-minuman di area jalan lingkar dalam. Secara spesifik, Koordinator GBK Muliawan Margandana mengatakan, umat dilarang membawa botol minum pribadi atau tumbler ke area stadion.

Editor:
ANDREAS MARYOTO, MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
Bagikan