Iklan
Menumbuhkan Toleransi dengan Memperluas Interaksi yang Inklusif
Bhinneka Tunggal Ika jadi pemersatu keberagaman Indonesia. Ada pengakuan terhadap perbedaan sekaligus hakikat persamaan.
JAKARTA, KOMPAS — Konflik sosial berbasis perbedaan identitas, seperti agama, suku, dan budaya, menjadi tantangan kerukunan di negara majemuk seperti Indonesia. Oleh sebab itu, nilai-nilai toleransi perlu ditanamkan sejak dini dengan memperluas jaringan interaksi yang inklusif.
Pemikir kebangsaan, Yudi Latif, mengatakan, perbedaan identitas merupakan fakta yang harus diterima masyarakat Indonesia. Namun, di tengah perbedaan itu, selalu ada titik temu untuk membangun komitmen bersama sebagai sebuah bangsa.