Iklan
Menunggangi Gelombang Kecerdasan Buatan
Akal imitasi tidak menggantikan peran jurnalis. Namun, jurnalis yang tak menguasai kecerdasan buatan rentan tergantikan.
Gelombang disrupsi menghantam industri media massa secara bertubi-tubi. Saat banyak media belum sepenuhnya beradaptasi dengan digitalisasi, teknologi kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI) berkembang pesat membawa segudang tantangan.
Disrupsi ini tak dapat dihindari, tetapi bisa ditunggangi untuk melahirkan berbagai peluang. Kecerdasan buatan mengubah lanskap media massa di Indonesia. Tak cuma dalam memproduksi konten, teknologi AI juga mengubah ekosistem bisnis perusahaan pers. Hal ini memengaruhi cara masyarakat mengakses informasi.