Media Sosial Pintu Masuk Korban KDRT Mencari Dukungan Publik
KDRT hingga kini masih menjadi fenomena gunung es. Korban membutuhkan keberanian besar untuk mengungkap kasusnya.
Kekerasan dalam rumah tangga yang dulu dianggap tabu untuk dibuka di publik kini semakin banyak terungkap. Hal ini menyusul keberanian para korban untuk berbicara dan membuka kekerasan yang dialaminya. Tak hanya berani bicara, sejumlah korban bahkan menyiapkan bukti-bukti kekerasan yang dialaminya, baik dalam bentuk foto, video, maupun pemeriksaan medis.
Selain mencari perlindungan dan melaporkan kepada kepolisian, akhir-akhir ini sejumlah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga memanfaatkan kanal media sosial untuk mengungkap kasus yang dialaminya. Ada yang dalam bentuk narasi dan video, tapi ada juga yang berani berbicara langsung lewat media sosial.