logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDiagnosis Tepat Cegah Risiko...
Iklan

Diagnosis Tepat Cegah Risiko Kondisi Kebal Antibiotik

Resistensi antimikroba bisa semakin berisiko akibat diagnosis penyakit dan pemberian antibiotik yang tidak tepat.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 0 menit baca
Peneliti dari Ma Chung Research Cetre for Photosyntetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, menunjukkan antibiotik alami temuannya di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur, 3 Februari 2020.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Peneliti dari Ma Chung Research Cetre for Photosyntetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, menunjukkan antibiotik alami temuannya di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur, 3 Februari 2020.

JAKARTA, KOMPAS β€” Diagnosis yang tidak akurat serta pemberian obat yang tidak tepat semakin memperbesar risiko terjadinya resistensi antimikroba. Karena itu, ketajaman klinis dari tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit sangat penting untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba di masyarakat, terutama pencegahan di fasilitas kesehatan.

Kepala Riset dan Pengembangan dari Yayasan Orang Tua Peduli yang juga dokter spesialis anak RSPAD Gatot Soebroto, Windhi Kresnawati, mengatakan, akar masalah dari resisten antimikroba ialah karena adanya kesalahan dalam penggunaan (misuse) dan penggunaan yang berlebihan (overuse). Ini dapat terjadi karena penggunaan yang tidak bijak di masyarakat yang mengonsumsi tanpa resep.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan