logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerkuat Sekolah Adat di Tengah...
Iklan

Perkuat Sekolah Adat di Tengah Impitan Pembangunan

Mayoritas keanekaragaman hayati dijaga masyarakat adat melalui warisan pengetahuan, tetapi pembangunan mengancam mereka.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 0 menit baca
Murid perempuan dari sekolah adat Praing Laitaku Ndappaamu berlatih menari tarian tradisional Kadingang dan Kabokang di Kampung Adat Wainggai, Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/1/2024).
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Murid perempuan dari sekolah adat Praing Laitaku Ndappaamu berlatih menari tarian tradisional Kadingang dan Kabokang di Kampung Adat Wainggai, Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/1/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Peran masyarakat adat telah diakui sebagai garda terdepan dalam menjaga alam dari perubahan iklim dengan pengetahuan tradisionalnya melindungi ekosistem. Transfer pengetahuan ini harus terus diturunkan ke generasi selanjutnya melalui sekolah adat.

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi mengatakan, pengetahuan tradisional tumbuh di masyarakat adat karena hidup berdampingan dengan alam lalu diwariskan leluhur untuk menjaga Bumi. Sekolah adat harus diperkuat sebagai salah satu ruang untuk terus menjaga pengetahuan, praktik, dan berbagai inovasi yang dilakukan masyarakat adat dalam menjaga wilayah adatnya.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan