Bidan Turut Mengawal Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Bidan tidak hanya berperan penting mengawal kesehatan janin, tetapi juga kesehatan reproduksi calon pengantin.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2017%2F07%2F03%2F6283db9c-eeaf-4790-9b45-09d8b2a28609_jpg.jpg){kind=logo}
Bidan Puskesmas Kerinci Kanan, Bertha Karo-Karo (berkerudung kuning) dan bidan Rina Siburian, sedang melakukan kunjungan ke rumah salah seorang ibu hamil, Elsi (25), di Kampung Kerinci Kanan untuk memberikan penyuluhan menjelang persalinan. Puskesmas Kerinci Kanan memiliki program aplikasi Alarm Persalinan yang membantu mengurangi angka kematian ibu dan anak.
JAKARTA, KOMPAS —Bidan tidak hanya berperan penting mengawal kesehatan janin, tetapi juga kesehatan reproduksi calon pengantin, khususnya perempuan. Oleh karena itu, bidan perlu terus mendapatkan peningkatan kompetensi, pengetahuan, dan keahlian guna memperbaiki kualitas pelayanan bagi kesehatan ibu dan anak.
Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ade Jubaedah mengemukakan, masalah kesehatan reproduksi perempuan masih perlu menjadi sorotan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat, 26 persen remaja putri mengalami anemia. Kurangnya antisipasi dan tata laksana yang baik mengenai masalah ini turut dihadapi calon pengantin wanita.