logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBerakhirnya Rekor Suhu Bumi...
Iklan

Berakhirnya Rekor Suhu Bumi Selama 13 Bulan Tidak untuk Dirayakan

Perubahan iklim yang menjadi akar penyebab kenaikan suhu Bumi masih tetap sama, bahkan memburuk.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Pohon trembesi yang ditanam sejak tahun 2010 dari program Bakti Lingkungan Djarum Foundation tumbuh membesar hingga memayungi sepanjang jalur pantura di Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akhir Maret 2024.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pohon trembesi yang ditanam sejak tahun 2010 dari program Bakti Lingkungan Djarum Foundation tumbuh membesar hingga memayungi sepanjang jalur pantura di Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akhir Maret 2024.

Rekor suhu panas di Bumi yang telah berlangsung selama 13 bulan berturut-turut telah berakhir bulan lalu. Namun, akhir dari suhu bulanan yang memecahkan rekor bukanlah hal yang perlu dirayakan karena perubahan iklim yang menjadi akar penyebab kenaikan suhu ini masih tetap sama, bahkan memburuk.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) Uni Eropa mengumumkan pada Kamis (8/8/2024) bahwa suhu rata-rata Juli 2024 sedikit di bawah Juli tahun lalu. Ini menandai terhentinya rekor suhu bulanan terpanas di Bumi yang telah berlangsung sejak Juni 2023 atau selama 13 bulan berturut-turut.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan