Hubungan Seks di Bawah Usia 19 Tahun Tinggi, Diperlukan Literasi Kesehatan Reproduksi

Literasi mengenai kesehatan reproduksi di masyarakat masih sangat kurang, padahal perilaku berisiko justru meningkat.

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Kotak berisi kondom diletakkan di depan ruang registrasi di klinik WM Medika Yayasan Kerti Praja di Bali, Rabu (14/6/2023). Kondom dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit menular seksual seperti HIV.

JAKARTA, KOMPAS — Penyediaan alat kontrasepsi sebagai pelayanan kesehatan reproduksi pada usia sekolah dan remaja menimbulkan polemik di masyarakat. Terlepas dari polemik tersebut, hal ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan literasi mengenai kesehatan reproduksi di masyarakat.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai, kontroversi di masyarakat terkait penyediaan alat kontrasepsi pada anak sekolah dan remaja patut ditimpali dengan upaya peningkatan literasi mengenai kesehatan reproduksi. Literasi kesehatan reproduksi saat ini masih minim.