logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSastra, Otak Manusia, dan...
Iklan

Sastra, Otak Manusia, dan Masyarakat Modern

Membaca sastra baik untuk mental. Sastra bisa memicu keriaan, melawan kecemasan-kesepian, serta mendorong keberanian.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Murid-murid SDN Setu 1, Jakarta Timur, memanfaatkan perpustakaan keliling untuk membaca buku bacaan, seperti komik, novel, dan buku lainnya di sekolah mereka, Selasa (26/2/2019).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Murid-murid SDN Setu 1, Jakarta Timur, memanfaatkan perpustakaan keliling untuk membaca buku bacaan, seperti komik, novel, dan buku lainnya di sekolah mereka, Selasa (26/2/2019).

Mulai tahun ajaran 2024/2025, program Sastra Masuk Kurikulum diberlakukan. Program ini diharapkan mendorong minat baca dan literasi siswa sekolah dasar, sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan sekaligus mengenalkan karya sastra dari berbagai budaya. Lebih jauh lagi, program ini diharapkan mendorong kemampuan siswa berpikir kritis dan kreatif, berkomunikasi, dan berempati.

Terlepas sempat ada kontroversi atas pilihan buku rekomendasi dan panduan pelaksanaannya yang diperbaiki pemerintah, program ini jadi angin segar bagi pendidikan Indonesia yang menekankan pada hafalan. Dengan membaca sastra, siswa diajak membangun kompetensi dasar siswa di tengah proses pendidikan dan kehidupan modern yang memanjakan siswa dengan tampilan visual.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan