logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSering Berpindah Tempat...
Iklan

Sering Berpindah Tempat Tinggal di Masa Kecil Tingkatkan Risiko Depresi Saat Dewasa

Sebuah studi menemukan, anak yang sering pindah tempat tinggal lebih berisiko mengalami depresi saat dewasa.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Sisi, bocah korban gusuran, bermain sendiri di tenda sementara setelah rumah orangtuanya di tepi waduk di Pulomas, Jakarta Timur, digusur. Warga terpaksa mendirikan tenda dan gubuk darurat karena belum memiliki uang untuk pindah. Ratusan rumah di lokasi tersebut digusur hari Sabtu (4/10/2008).
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Sisi, bocah korban gusuran, bermain sendiri di tenda sementara setelah rumah orangtuanya di tepi waduk di Pulomas, Jakarta Timur, digusur. Warga terpaksa mendirikan tenda dan gubuk darurat karena belum memiliki uang untuk pindah. Ratusan rumah di lokasi tersebut digusur hari Sabtu (4/10/2008).

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebuah studi menemukan bahwa anak yang sering berpindah-pindah tempat tinggal punya risiko yang lebih besar mengalami depresi saat dewasa dibandingkan dengan mereka yang tinggal menetap. Risiko tersebut bahkan lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tinggal di lingkungan miskin.

Studi yang dilakukan pada lebih dari1 juta orang di Denmark tersebut telah diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry, Rabu (17/7/2024). Hasilnya, orang dewasa yang di masa kanak-kanaknya sering berpindah memiliki risiko lebih besar mengalami depresi.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan