logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSunat Perempuan Membahayakan...
Iklan

Sunat Perempuan Membahayakan Kesehatan, Tak Ada Manfaat Medis

Praktik sunat perempuan telah berlangsung lama di masyarakat. Jutaan perempuan menjadi korban.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 0 menit baca
Seorang anak perempuan naik kuda bersama arak-arakan sisingaan (hiburan yang mengusung model seperti singa) dalam hajatan sunat di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Seorang anak perempuan naik kuda bersama arak-arakan sisingaan (hiburan yang mengusung model seperti singa) dalam hajatan sunat di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023).

Praktik pemotongan dan pelukaan genital perempuan (P2GP) atau female genital mutilation/cutting (FGM/C) masih terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Padahal, praktik ini membahayakan kesehatan perempuan. Namun, jutaan perempuan tak berdaya melawan praktik ini.

Sejauh ini kampanye global untuk mencegah dan menghapus praktik pemotongan dan pelukaan genital perempuan (P2GP) atau disebut sunat perempuan menghadapi berbagai tantangan. Padahal, dampaknya sangat besar pada perempuan, bahkan bisa sampai seumur hidup.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan