Dunia Butuh Solusi dari Umat Beragama
Umat manusia dari berbagai agama dan kepercayaan bisa saling belajar dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan global.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memukul gong untuk meresmikan konferensi internasional Literasi Agama Lintas Budaya bertajuk Multi-Faith Collaborative In an Inclusive Society di Jakarta, yang dimulai pada Rabu (10/7/2024). Konferensi kedua ini berfokus pada pemahaman adanya kebutuhan yang semakin besar akan kolaborasi multiagama.
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah situasi global yang semakin kompleks, dunia semakin butuh kolaborasi dan solidaritas antarumat manusia yang beragam untuk mewujudkan perdamaian. Untuk itu, pendekatan agama, budaya, dan nilai-nilai universal penting dikuatkan, khususnya pada generasi muda, agar mereka mampu saling menghormati, memahami, dan bekerja sama.
Keberagaman dalam iman dan agama di dunia diharapkan dapat jadi modal bersama untuk terus mengupayakan dunia yang damai dengan membuka ruang dialog dan diplomasi. Indonesia yang memiliki keberagaman dan hidup dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat mendorong penguatan literasi keagamaan lintas budaya yang menjadi bagian praktik baik bagi dunia.