logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPeluang dan Bahaya Kecerdasan ...
Iklan

Peluang dan Bahaya Kecerdasan Buatan bagi Media serta Demokrasi

Kerja jurnalisme ke depan terutama dibutuhkan untuk memverifikasi informasi yang kini bisa diproduksi mesin.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Para panelis dari kalangan akademisi dan jurnalis mendiskusikan masa depan media dan jurnalisme di tengah disrupsi digital dan AI dalam International Media Conference, yang diselenggarakan East-West Center di Manila, Filipina, Senin (24/6/2024).
KOMPAS/AHMAD ARIF

Para panelis dari kalangan akademisi dan jurnalis mendiskusikan masa depan media dan jurnalisme di tengah disrupsi digital dan AI dalam International Media Conference, yang diselenggarakan East-West Center di Manila, Filipina, Senin (24/6/2024).

Bisakah jurnalisme bertahan dari kecerdasan buatan (AI)? Jawabannya akan bergantung pada apakah jurnalisme dapat menyesuaikan model bisnisnya dengan era AI yang tak bisa dibendung lagi.

Ketika perusahaan teknologi yang mengembangkan kecerdasan buatan tumbuh semakin pesat dan bisa menghasilkan konten secara otomatis, industri media semakin terpuruk dan kehilangan jurnalis serta pembacanya. Pergeseran peran sebagai penyampai pesan dan informasi ke publik bukan hanya mengancam masa depan jurnalisme, tetapi juga demokrasi.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan