Iklan
Mental Korupsi Memperparah Karut-marut PPDB
Memberi dan menerima adalah baik dalam konteks budaya, tetapi tidak dalam konteks pelayanan publik seperti PPDB.
Karut-marut penerimaan peserta didik baru atau PPDB yang berulang setiap menjelang tahun ajaran baru, salah satunya, disebabkan oleh integritas sebagian masyarakat Indonesia yang rendah. Selain karena mutu pendidikan yang belum merata, tindakan koruptif, seperti gratifikasi, demi mendapatkan sekolah pilihan masih dianggap lumrah.
Guru Besar Emeritus Universitas Gadjah Mada Mohtar Masโoed dalam bukunya, Politik, Birokrasi dan Pembangunan (1999), menyebutkan, budaya di Indonesia turut mendorong timbulnya praktik korupsi. Budaya memberi hadiah ataupun oleh-oleh kepada pejabat pemerintahan sudah dianggap normal.