logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTerlalu Panas di Sawah
Iklan

Terlalu Panas di Sawah

Pemanasan global telah menggerus kesehatan dan produktivitas petani yang menjadi penopang pangan kita.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 0 menit baca
Petani melon di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/9/2023). Cuaca yang terlalu panas pada musim kemarau membuat petani melon setempat mulai mengakhiri musim panen. Pada akhir musim panen, tanah yang terlalu keras membuat melon berukuran kecil dan banyak yang busuk.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petani melon di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/9/2023). Cuaca yang terlalu panas pada musim kemarau membuat petani melon setempat mulai mengakhiri musim panen. Pada akhir musim panen, tanah yang terlalu keras membuat melon berukuran kecil dan banyak yang busuk.

Bagi sebagian orang yang sehari-hari beraktivitas di dalam ruangan berpendingin, suhu bumi yang semakin panas mungkin tidak begitu terasa mengganggu. Namun, tanyalah para pekerja yang sehari-hari berada di ruang terbuka seperti petani.

Pemanasan global itu begitu nyata dirasakan petani kita. Sepekan terakhir, kami menemui petani di sentra produksi padi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Saat ditanya tentang kondisi suhu dan cuaca, puluhan petani menyebutkan kalimat senada: suhu semakin panas dan cuaca tidak menentu.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan